Hakikat cinta kasih yaitu cinta
boleh jadi merupakan suatu istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas.
Kendatipun demikian, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta
adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu
fundamentalnya sampai-sampai membawa Victor Hago, seorang punnjagga terkenal,
pada satu kesimpulan : bahwa mati tanpa
cita sama halnya dengan mati dengan penuh dosa.
Cinta memang sangat erat terpaut
dengna kehidupan manusia. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta
itu tidak penting. Mereka haus akan cinta.
Kendatipun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan
bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu
padahal, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni
lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Cinta merupakan pengalaman yang
sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada
umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka
semakin bertambah ketika dunia perfileman menperkenalkan arti cinta yang salah
dimana penekanan akan cinta selalu di titik beratkan pada perasaan dan cerita
romantika. Tetapi, pengertian akan natur dari cinta akan membantu kita semua
untuk lepas dari ketidak jelasan ini.
A.
Hakikat Cinta Kasih
Ada beberapa pendapat mengenai
pengertian cinta kasih. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S
Poerwadaminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang
(kepada), ataupun (rasa) sangat kasih dan sangat tertarik hatinya. Sedangkan
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan. bukunyaDengan demikian arti cinta dan kasih hampir sama. Walaupun
mengandunf arti yang hampir sama, tapi terdapat perbedaan. Cinta cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan
kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
Erich Fromm dalam bukunya menyebutkan bahwa cinta itu terytama memberi, bukan
menerima. Yang paling penting dalam memberi adaklah hal – hal yang sifatnya
manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan yang paling tinggi dari
kemampuan.
Pengertian cinta oleh Dr. Sarwito
W. Sarwono mengemukaan bahwa cinta cinta memiliki 3 unsur, yaitu keterikatan,
keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan
dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa anda dengan dia sudah tidak ada jarak
lagi. Sedangkan kemesraan ialah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa
kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan – ucapan yang
mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya. Ketiga unsur tersebut sama kuatnya,
jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau
dapat disebut bukan cinta.
Secara
sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan
dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab.
Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling
menguntungkan, menciptakan keserasian, kseimbangan, dan kebahagiaan, berbagai
bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Cinta diri
Secara alamiah manusia mencintai dirinya sendiri. Manusia membenci segala
sesuatu yang mendatangkan penderitaan, rasa sakit dan bahaya lainnya.
Cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan, tetapi harus berimbang dengan
cinta kepada orang lain untuk berbuat baik. Karena jika cinta diri terlalu
besar akan menimbulkan sifat egois.Inilah yang dimaksud dengan cinta ideal.
2. Cinta kepada sesama manusia
Cinta kepada sesama manusia merupakan watak manusia itu sendiri. Perlakuan
yang baik kepada sesama manusia bukan dalam arti karena seseorang itu membela,
menyetujui, mendukung, atau berguna bagi dirinya, melainkan datang dari hati
nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia.
Motivasi seseorang mencintai sesama manusia disebabkan karena manusia itu
sendiri tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan
merupakan suatu kewajiban.
3. Cinta seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasma antara suami dan
istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Ia
merupakan emosi alamiah yang tidak bisa diingkari. Tapi setidaknya kita harus
bisa mengendalikan dan menguasai cinta ini dengan cara yang sah, yaitu
pernikahan.
4. Cinta kebapakan
Seorang ibu dengan anak-anaknya terjalin suatu ikatan fisiologi. Para ahli ilmu
jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisiologis, melainkan
dorongan psikis.
5. Cinta kepada Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih dan spiritual. Cinta yang
ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan
pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk
cinta yang lainnya.
6. Cinta kepada Rasul
Ini karena Rasul merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainya.
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta.
1. Cinta Agape adalah cinta manusia kepada Tuhan.
2. Cinta Philia adalah cinta kepada orang tua dan saudara.
3. Cinta Amor/Eros adalah cinta antara pria dan wanita.
Cinta eros terjadi
karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor
unsur-unsur yang sulit dinalar.
B. Mengapa Manusia Butuh Cinta Kasih
C. Cinta Kasih Dalam Berbagai Dimensi
D. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa
Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta,
atau perasaan suka pada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih
sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau
tidak dituntut tenggung jawab, pengoebanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka sehingga keduanya merupakan satuan yang utuh.
Seoarang
remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan
karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga. Dari cara
pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif.
E. Kemesraan
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan
adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatif manusia.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing, tetapi juga
memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra
jari-jemari mereka yang bergetar.
F. Belas Kasihan
Sering
orang berpendapat bahwa belas kasih atau cinta itu di atas keadilan. Dengan
pendapat tersebut mereka bermaksud bahwa perilaku yang digerakkan atau
dimotivasi oleh belas kasih itu lebih utama daripada kerjaan yang digerakkan
oleh rasa keadilan.
Cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan dan cinta sesama itu
tidak sama. Cinta sesama ini digunakan istilah belas kasihan. Karena cinta
disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya melainkan karena
penderitaannya.
Jadi
kata kasihan atu rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang
diderita orang lain. Dalam isei on love ada pengertian bahwa cinta adalah rasa
persatuan tanpa syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak terkandung
unsur pamrih.
Sumber : Arianti, dkk – Universitas Muria Kudus
http://unna018.blogspot.com/2010/09/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html