Yang
dimaksud dengan proses komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan
komunikasi antar manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan
transaksional dimana komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan melalui
media tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat
Gibson (1994) proses komunikasi terdiri dari lima unsur yakni: Komunikator,
pesan, perantara, penerima, dan balikan.
Dalam
konteks organisasi, proses komunikasi di atas yang digambarkan lewat model
dapat disimpulkan bahwa, komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan
antarmanusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi. Komunikasi antar
individu dan kelompok/tim dalam organisasi menciptakan harapan. Harapan ini
kemudian akan menghasilkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban untuk
mencapai tujuan bersama/ organisasi. Agar pimpinan dapat mempengaruhi dan memotivasi
para pekerja/karyawan agar secara bersama-sama mewujudkan tujuan organiasasi
maka perlu dikembangkan sistem komunikasi yang efektif. Apabila komunikasi
efektif, ia dapat mendorong timbulnya prestasi kerja dan kemudian akan
memunculkan kepuasan kerja.
Fungsi
komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
Ø Fungsi Informatif
Organisasi dapat dipandang
sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam
suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih
baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota
organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang
dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan
organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.
Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan
pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan
sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
Ø Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam
suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif,
yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen,
yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya
perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan
dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh
dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
Ø Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak
akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini,
maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
Ø Fungsi Integrative
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada
dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin,
newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal
seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan
olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan
terhadap organisasi.
Berkomunikasi pun memerlukan
proses-proses. Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses
komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
a. Komunikasi
Internal
Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan
karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai
pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga
pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
b. Komunikasi
Eksternal
Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan
khalayak audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu :
- Komunikasi
dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Contohnya adalah
Majalah, Press release/media release, Artikel surat kabar atau majalah, Pidato,
Brosur, Poster, Konferensi pers, dll.
- Komunikasi
dari khalayak kepada organisasi.
Hambatan
Komunikasi
Sebuah proses komunikasi yang terjadi
terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi.
Beberapa Hambatan Komunikasi adalah :
- 1. Hambatan sematik yaitu hambatan komunikasi yang disebabkan oleh fakor bahasa yang digunakan oleh para
pelaku.
- 2. Hambatan mekanik
yaitu hambatan komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau
media lainnya.
- 3. Hambatan
antropologis yaitu hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia.
- 4. Hambatan
psikologis yaitu hambtan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.
SUMBER
REFERENSI