Jumat, 30 Desember 2011

Dampak Populasi Penduduk Yang Tak Terkendali Di Ibu Kota

Pertambahan penduduk yang tak terkendali di ibu kota terutama di Jakarta kini menjadi masalah besar yang harus segera ditangani oleh pemerintah. Karena laju pertumbuhan penduduk yang membludak ini dapat menghambat kemajuan pembangunan suatu Negara. Dapat kita lihat kondisi yang terjadi di Jakarta saat ini sangat berbeda dengan kondisi di Jakarta beberapa puluh tahun yang lalu. Data sensus penduduk yang tercatat beberapa kurun waktu terakhir menunjukkan hasil yang fantastis.

Banyak dampak yang ditimbulkan dari populasi yang terkendali ini diantaranya kemacetan yang terjadi setiap harinya. Karena semakin besar populasi suatu tempat, maka kebutuhannya akan semakin bertambah. Seperti kebutuhan pangan, pendidikan, transportasi, lapangan pekerjaan dan tentunya kebutuhan lahan tempat tinggal.

Namun dengan kondisi kepadatan ibu kota yang semakin bertambah setiap tahunnya tidak memungkinkan untuk memfasilitasi masyarakatnya untuk hidup layak. Banyak orang-orang dari luar daerah yang melakukan transmigrasi untuk mengadu nasib dan peruntungannya di kota ini. Banyak anggapan yang mengatakan bahwa Jakarta adalah kota industri yang menjadi lading untuk mencari uang. Padahal bagi mereka yang tidak mempunyai keahlian apa-apa, mereka hanya menjadi beban hidup dan menambah angka kemiskinan di ibu kota.

Sayang, minimnya pendidikan yang mereka peroleh membuat mereka sulit mendapatkan pekerjaan untuk bekal hidup keluarga. Dan akhirnya banyak dari mereka yang tidak mengikuti program KB (Keluarga Berencana) karena minimnya pendapatan yang mereka peroleh. Dampaknya yang menonjol dapat terlihat yaitu pertambahan penduduk yang fantastis.

Populasi yang terus menerus, memaksa individu-individu untuk membuka sendiri lapangan pekerjaannya. Diantaranya banyak di dirikannya pusat-pusat perbelanjaan atau mall. Jakarta tercatat sebagai kota dengan pusat perbelanjaan terbanyak di dunia. Berdirinya pusat- pusat perbelanjaan ini di tuding sebagai sumber kemacetan di Jakarta karena banyak orang yang berhenti, berparkir di sepanjang jalan sekitar mall dan banyak angkutan kendaraan umum yang berhenti untuk menunggu penumpang.

Selain itu banyaknya penduduk membuat kebutuhan akan transportasi menjadi bertambah. Dapat kita lihat suasana dijalan-jalan utama di Jakarta dipenuhi ribuan bahkan jutaan kendaraan khususnya kendaraan bermotor. Kendaraan-kendaraan ini menimbulkan polusi yang mengganggu suasana kota.

Kini pemerintah harus berpikir keras bagaimana cara mengatasi pertumbuhan penduduk ini. Dan juga memberantas kemiskinan dan kemacetan yang di timbulkan dari populasi yang tak terkendali.

Banyaknya imigran-imigran gelap yang berdatangan ke wilayah ibu kota karena kurangnya pengawasan pemerintah dalam mengawasi imigrasi.
Kini sangat sulit untuk melihat lahan kosong di wilayah ibu kota. Kerapatan rumah-rumah penduduk dikarenakan minimnya lahan yang tersedia. Di Jakarta juga sangat sulit ditemui sawah-sawah atau lading-ladang perkebunan. Lahan hijau itu sudah dikikis dan diubah menjadi sederet mall, apartemen, hotel dan jalan tol. Sekarang untuk mendapatkan lahan bersih, luas dan sejuk menjadi salah satu kebutuhan mewah yang sulit didapat.

Lantas bagaimana cara menanggulangi masalah ini ?

Akankah kita biarkan berlarut-larut untuk diwariskan pada anak cucu kita kelak ?

Itulah tugas kita sebagai warga Negara untuk ikut serta berpartisipasi dalam menekan
pertumbuhan penduduk saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar