Jumat, 30 Desember 2011

Masih Adakah Kejujuran di Negara Ini ?

Kejujuran merupakan sikap terbuka dan berkata apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi. Akhir-akhir ini kejujuran bagaikan barang mewah yang sulit didapat. Bagaimana tidak Negara sudah dipenuhi berbagai kebohongan dari mulai kebohongan kecil hingga kebohongan besar yang telah merugikan rakyat. Bahkan setitik kejujuran dapat mendatangkan malapetaka bagi dirinya.

Seperti kasus yang menimpa siswa sekolah dasar beberapa waktu lalu. Dia melaporkan kepada media bahwa soal-soal ujian telah bocor dan guru-guru ikut andil dalam kegiatan ini. Guru-guru dituding melakukan kecurangan dengan memberitahukan lebih awal soal-soal ujian agar pada siswa-siswinya dapat lulus ujian dengan nilai yang baik. Namun anak ini tetap berpegang teguh pada prinsipnya dan tidak bersedia melakukan kecurangan seperti yang dilakukan teman-temannya. Namun alhasil apa yang dia dapat ? Bukan keadilan terhadap tindak kecurangan tapi justru dia dikucilkan dan dihujam cacian bertubi-tubi dari orang tua murid dan pihak sekolah.

Namun apa dikata kejujuran yang ditunjukkan pada anak ini justru menjadi malapetaka
hingga dia hampir dikeluarkan dari sekolah karena dianggap mencemarkan nama baik sekolahnya. Hal ini membuktikan bahwa melakukan kejujuran tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak resiko yang akan didapat jika kejujuran itu dianggap mengancam reputasi seseorang atau suatu instansi.

Serentetan undang-undang dan peraturan yang telah dibuat untuk mengatur berbagai penyimpangan justru telah diabaikan dan hanya menjadi secarik kertas yang tidak berpengaruh apa-apa.

Bahkan lembaga-lembaga Negara yang seharusnya mengemban kewajiban untuk menampung dan melaksanakan aspirasi dari rakyat, kini tidak lagi memiliki tanggungjawab.

Maraknya kasus KKN sudah menjamur di kalangan pemerintahan beserta jajarannya. Malah sekarang sepertinya sudah menjadi “TRADISI” umum kalangan pejabat.
Tugas dan profesinya merupakan ladang rejeki bagi mereka untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya. Para aparat penegak hukum yang harusnya mengadili para terpidana criminal dan kasus korupsi, justru berbalik mengikuti para koruptor lainnya merampak uang rakyat.

Hal yang patut dipertanyakan sekarang adalah kepada siapa lagi kita bergantung jika penegak hokum kini tidak lagi mengemban amanahnya dengan baik ? Apakah sekarang kasus korupsi sudah menjadi sebuah “TREND” dinegara ini ? Bahkan sepertinya slogan “Maju Tak Gentar Membela yang Bayar” merupakan kiasan kata yang cocok bagi keadaan politik dinegara ini. Sekarang segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang. Namun bagaimana nasib mereka yang tidak punya biaya ? Kasus pencurian sandal jepit dihakimi, sedangkan kasus korupsi “dimaklumi”. Bahkan terdakwa korupsi sekalipun bisa mendapat fasilitas mewah hotel berbintang dibalik jeruji penjara. Dan lain halnya dengan terdakwa korupsi yang lain, mereka bisa dengan mudah keluar masuk penjara bahkan dia bisa berlibur seperti orang yang tidak sedang terjerat hukuman.
Mudah saja hanya dengan menyuap aparat beserta jajarannya semua fasilitas apapun dapat diperoleh dengan mudah.

Lalu cara bagaimana lagi yang harus pemerintah lakukan untuk memberantas korupsi dinegara ini ?

Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi sekalipun tidak mapu mengatasinya. Bahkan kasus korupsi bukannya berkurang malah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa anggota KPK nya pun ikut menambah daftar jajaran koruptor. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan social dikalangan masyarangat menengah kebawah. Masyarakat tidak lagi  percaya pada pemerintah.

Kegiatan politik saat ini juga tidak sepenuhnya berlandaskan untuk kesejahteraan rakyat. Walaupun pada kenyataannya masih ada pejabat-pejabat yang jujur dan benar-benar mengemban aspirasi rakyat. Kegiatan politik saat ini diwarnai oleh Money Politic atau politik uang. Mereka berlomba-lomba ikut berpartisipasi dalam politik hanya untuk memperoleh jabatan setinggi-tingginya dalam pemerintahan.

Bagaimana tindakan pemerintah terhadap berbagai macam kecurangan uang terjadi ? Sanksi apalagi yang harus diberlakukan supaya mereka jera ?
Sepertinya pemerintah harus memutar otak lebih keras lagi untuk mengatasi masalah ini. Agar masyarakat tidak merasa dirugikan dan kesejahteraan benar-benar terwujud di Negara ini.

Pentinganya kejujuran terhadap berbagai aspek kehidupan merupakan kunci utama kemajuan suatu Negara. Kita harus memikirkan cara bagaimana kejujuran itu dapat berpengaruh positif bagi kehidupan, walaupun pada kenyataannya para pelaku kejujuran akan mendapat kecaman dan kucilan bagi orang-orang yang berbeda prinsip dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar