Kejujuran merupakan sikap terbuka dan berkata apa adanya
sesuai dengan apa yang terjadi. Akhir-akhir ini kejujuran bagaikan barang mewah
yang sulit didapat. Bagaimana tidak Negara sudah dipenuhi berbagai kebohongan dari
mulai kebohongan kecil hingga kebohongan besar yang telah merugikan rakyat.
Bahkan setitik kejujuran dapat mendatangkan malapetaka bagi dirinya.
Seperti kasus yang menimpa siswa sekolah dasar beberapa
waktu lalu. Dia melaporkan kepada media bahwa soal-soal ujian telah bocor dan
guru-guru ikut andil dalam kegiatan ini. Guru-guru dituding melakukan
kecurangan dengan memberitahukan lebih awal soal-soal ujian agar pada
siswa-siswinya dapat lulus ujian dengan nilai yang baik. Namun anak ini tetap
berpegang teguh pada prinsipnya dan tidak bersedia melakukan kecurangan seperti
yang dilakukan teman-temannya. Namun alhasil apa yang dia dapat ? Bukan
keadilan terhadap tindak kecurangan tapi justru dia dikucilkan dan dihujam
cacian bertubi-tubi dari orang tua murid dan pihak sekolah.
Namun apa dikata kejujuran yang ditunjukkan pada anak ini
justru menjadi malapetaka
hingga dia hampir dikeluarkan dari sekolah karena dianggap
mencemarkan nama baik sekolahnya. Hal ini membuktikan bahwa melakukan kejujuran
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak resiko yang akan didapat jika
kejujuran itu dianggap mengancam reputasi seseorang atau suatu instansi.
Serentetan undang-undang dan peraturan yang telah dibuat
untuk mengatur berbagai penyimpangan justru telah diabaikan dan hanya menjadi
secarik kertas yang tidak berpengaruh apa-apa.
Bahkan lembaga-lembaga Negara yang seharusnya mengemban
kewajiban untuk menampung dan melaksanakan aspirasi dari rakyat, kini tidak
lagi memiliki tanggungjawab.
Maraknya kasus KKN sudah menjamur di kalangan pemerintahan
beserta jajarannya. Malah sekarang sepertinya sudah menjadi “TRADISI” umum
kalangan pejabat.
Tugas dan profesinya merupakan ladang rejeki bagi mereka untuk
meraup keuntungan sebesar-besarnya. Para aparat penegak hukum yang harusnya
mengadili para terpidana criminal dan kasus korupsi, justru berbalik mengikuti
para koruptor lainnya merampak uang rakyat.
Hal yang patut dipertanyakan sekarang adalah kepada siapa
lagi kita bergantung jika penegak hokum kini tidak lagi mengemban amanahnya
dengan baik ? Apakah sekarang kasus korupsi sudah menjadi sebuah “TREND”
dinegara ini ? Bahkan sepertinya slogan “Maju Tak Gentar Membela yang Bayar”
merupakan kiasan kata yang cocok bagi keadaan politik dinegara ini. Sekarang
segala sesuatunya dapat dibeli dengan uang. Namun bagaimana nasib mereka yang
tidak punya biaya ? Kasus pencurian sandal jepit dihakimi, sedangkan kasus
korupsi “dimaklumi”. Bahkan terdakwa korupsi sekalipun bisa mendapat fasilitas
mewah hotel berbintang dibalik jeruji penjara. Dan lain halnya dengan terdakwa
korupsi yang lain, mereka bisa dengan mudah keluar masuk penjara bahkan dia
bisa berlibur seperti orang yang tidak sedang terjerat hukuman.
Mudah saja hanya dengan menyuap aparat beserta jajarannya
semua fasilitas apapun dapat diperoleh dengan mudah.
Lalu cara bagaimana lagi yang harus pemerintah lakukan untuk
memberantas korupsi dinegara ini ?
Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi sekalipun tidak mapu
mengatasinya. Bahkan kasus korupsi bukannya berkurang malah semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Beberapa anggota KPK nya pun ikut menambah daftar jajaran
koruptor. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan social dikalangan masyarangat
menengah kebawah. Masyarakat tidak lagi percaya
pada pemerintah.
Kegiatan politik saat ini juga tidak sepenuhnya berlandaskan
untuk kesejahteraan rakyat. Walaupun pada kenyataannya masih ada
pejabat-pejabat yang jujur dan benar-benar mengemban aspirasi rakyat. Kegiatan
politik saat ini diwarnai oleh Money Politic atau politik uang. Mereka
berlomba-lomba ikut berpartisipasi dalam politik hanya untuk memperoleh jabatan
setinggi-tingginya dalam pemerintahan.
Bagaimana tindakan pemerintah terhadap berbagai macam
kecurangan uang terjadi ? Sanksi apalagi yang harus diberlakukan supaya mereka
jera ?
Sepertinya pemerintah harus memutar otak lebih keras lagi
untuk mengatasi masalah ini. Agar masyarakat tidak merasa dirugikan dan
kesejahteraan benar-benar terwujud di Negara ini.
Pentinganya kejujuran terhadap berbagai aspek kehidupan
merupakan kunci utama kemajuan suatu Negara. Kita harus memikirkan cara
bagaimana kejujuran itu dapat berpengaruh positif bagi kehidupan, walaupun pada
kenyataannya para pelaku kejujuran akan mendapat kecaman dan kucilan bagi
orang-orang yang berbeda prinsip dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar