BAB 7
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
Menurut Aristoteles pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai
dan dapat merangsang budi. Dan oleh Bacon & David Home pengetahuan
diartikan sebagai pengalaman indera dan batin. Menurut Imanuel Kant pengehuan
merupakan persatuan antara budi dan pengalaman. Dari berbagai macam pandangan
tentang pengetahuan diperoleh
sumber-sumber pengetahuan berupa ide, kenyataan, kegiatan akal-budi, pengalaman, sintesis budi, atau meragukan
karena tak adanya sarana untuk mencapai pengetahuan yang pasti.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya
memiliki tiga komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu ; ontologis,
epistemologis, dan aksiologis. Epistemologis merupakan cara
bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh ilmu
pengetahuan. Ontologis dapat diartikan hakekat apa yang dikaji oleh
pengetahuan, sehingga jelas ruang
lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism
merupakan objek formal dari suatu pengetahuan. Aksiologis adalah asas
menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.
Untuk mencapai suatu pengetahuan
yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah, yang meliputi
empat hal yaitu :
·
Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi
pengetahuan ilmiah yang obeyktif
·
Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema
yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan
terhadap hipotesis yang ada
·
Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat
diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
·
Merasa pasti bahwa setiap
pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun
masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
Teknologi
Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964)
tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul
istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk
memperoleh hasilnya, melainkan totalitas
metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk
memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Jadi
teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh
hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Fenomena teknik paa
masyarakat ikini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia
berikut :
·
Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik
diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
·
Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang
buatan tidak alamiah
· Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan
rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu
mengeliminasikan kegiatan non teknis
menjadi kegiatan teknis
·
Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
·
Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling
berinteraksi dan saling bergantung
·
Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas
kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
·
otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip
sendiri.
Alvin Tofler (1970) mengumpakana
teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat
pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan
meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat
meningkat pula proses akselerasi yagn ditimbulkan oleh mesinpengubah,
lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih
baik lagi.
Kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Kemiskinan bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
·
Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
·
Posisi manusia
dalam lingkungan sekitar
·
Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara
manusiawi
kemiskinan memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
·
Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti
tanah, modal, ketrampilan. Dll
·
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset
produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua
modal usaha
·
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
·
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
·
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak
mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan menurut orang lapangan
(umum) dapat dikatagorikan kedalam tiga unsure :
·
Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun
mental seseorang
·
Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
·
Kemiskinan buatan.
Yang relevan dalam hal ini adalah
kemiskinan buatan, buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan
structural.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar