Sabtu, 04 Mei 2013

GAYA KEPEMIMPINAN YANG IDEAL


GAYA KEPEMIMPINAN YANG IDEAL

Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mengenali dan menyediakan besaran pembinaan yang tepat bagi bawahan. Selain itu pemimpin tersebut nyaman dengan diri sendiri dan orang lain, meliputi nyaman dengan posisi sebagai pemegang kekuasaan, percaya diri dengan kemampuannya untuk memimpin, dan kemampuan untuk mendengarkan perasaan dan kata-kata orang lain.
Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang mampu memahami dan memenuhi tiga jenis kebutuhan dalam oganisasi, yaitu kebutuhan tugas, kebutuhan individu, dan kebutuhan tim. Konsep fungsi kepemimpinan efektif berdasarkan beberapa pendapat di atas bisa dijelaskan bahwa konsep kepemimpinan efektif adalah konsep kepemimpinan yang memperhatikan relasi dan kebutuhan antara pemimpin dan pengikut, di mana di dalamnya terdapat karakteristik yang menjadi instrumen untuk menghasilkan output kepemimpinan. Instrumen kepemimpinan tersebut merupakan hubungan yang didasari oleh kebajikan moral dan sosial.


Ketika seorang pemimpin bersedia memahami bawahan maka bawahan akan memiliki kemampuan untuk melakukan pengembangan diri sendiri. Dengan adanya kepemimpinan partisipatif maka membuka ruang bagi pemberdayaan staf untuk berhubungan dengan bawahan. Ini artinya, pemimpin yang efektif harus memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi bawahan, situasi lingkungan. 

Contoh Kepemimpinan Yang Ideal
Menurut saya gaya kepemimpinan nyata yang cukup ideal di Indonesia yaitu saat penggantian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo..
Ideal dalam arti "sesuai dengan yang dicita-citakan". Pejabat yang tak bisa mengikuti irama kerja mereka akan menerima konsekuensi pencopotan jabatan. Padahal biasanya, dalam setiap pergantian pejabat pemerintahan selalu dengan basa-basi "sebagai hal rutin" yang dilakukan setiap 5 tahun sekali.
Kepemimpinan baru Pemprov DKI membawa harapan besar bagi warga Jakarta. Tak hanya menampilkan gaya birokrasi merakyat yang jauh dari pamrih pencitraan, tapi juga terobosan sebagai bagian utuh komunikasi yang merakyat, bahan keputusan publik.
Gaya memerintah dari belakang meja mereka tinggalkan. Semula terobosan Jokowi sempat menimbulkan kekhawatiran. Namun, Jokowi-Basuki membalikkan semua. Mereka berbagi kerja dan tak saling menjegal.
Perubahan yang mereka bawakan tidak hanya slogan kampanye, tetapi kinerja sehari-hari. Tidak hanya populer berkat liputan media, tetapi juga keberanian mengambil keputusan sebagai pemimpin berkarakter. Tidak hanya obral janji namun bertindak sebagai pemimpin yang bijaksana dalam mengambil keputusan.
Aspirasi kritis yang disampaikan sejumlah pihak terus diperlukan tanpa lupa mengapresiasi keberhasilan. Kesigapan menangani banjir dan kebijakan kartu sehat, sekadar contoh keberhasilan.
Kepemimpinan ideal yang bersinergi dengan responsive selain menampilkan gaya melayani, juga menuntut syarat keberanian. Keberanian dilakukan tidak oleh kuatnya jumlah pendukung, tetapi oleh keyakinan dan kredibilitas pribadi dan kompetensi sang pemimpin.
Bobot dan wilayah persoalan kepemimpinan daerah memang tak sebesar kepemimpinan nasional. Namun, kriteria dasar kepemimpinan daerah merupakan miniatur kriteria kepemimpinan nasional. Contohnya upaya pemberantasan korupsi. Niscaya tak cukup dengan memperkuat perangkat dan aparat hukum, tetapi terlaksananya prinsip fiat justitia ne pereat mundus (keadilan harus ditegakkan agar dunia tidak hancur) tanpa pandang bulu.
Prinsip bijak itu tak mudah diwujudkan, apalagi dengan dikedepankannya kepentingan politis-pragmatis-sempit dan hilangnya kredibilitas kepemimpinan karena terjerat kasus hukum. Keberhasilan kepemimpinan ideal responsif niscaya terbuka lebar bagi pemimpin daerah dan nasional yang punya kredibilitas, kompetensi, dan keberanian berpihak pada kepentingan rakyat banyak.

Semoga akan ada banyak calon-calon pemimpin bangsa baru yang memiliki terobosan baru untuk memajukan bangsa tanpa pandang bulu dan bertindak berdasarkan hati nurani tidak sekedar obral janji. Namun mengabdi kepada Negara serta membenahi birokrasi dan tata kota yang belum terorganisir dengan semestinya.



Nama                    :  Putri Citra Rahman
NPM                      :  15111639
Kelas                     :  2Ka 30

Tidak ada komentar:

Posting Komentar